Kamis, 20 Agustus 2009

Mencoba Hal Baru yang Positif Nggak Ada Salahnya!

“huam..” aku menguap dengan sangat kencang dengan penuh rasa malas. Sekarang udah jam brapa ya? Aku ada kelas jam 10 pagi dan aku juga harus mandiin James dulu, biar aku tambah semangat jalan ke kampusnya. Hehehehe..

“WHAT!?!?!?!! UDAH JAM 8? HUA!!!” aduh parah banget nih aku! Kepepet banget! Perjalanan dari rumahku ke kampus itu bisa memakan waktu kira-kira 45 menit. Itu juga kalo naek motor, tapi kan aku bawa mobil. Zzzzzzzz.. aku langsung bergegas mengambil peralatan mandi si James. Tidak lupa aku menyalakan ipod tercinta agar aku lebih semangat saat memandikan James. Diiringi lagu Selamat Pagi – RAN, aku merasa kalo pagi ini aku punya kekuatan penuh untuk menjalani hari ini.

Setelah aku selesai memandikan James, sekarang giliran aku mandi. Ipodku, aku istirahatkan dulu kali ini aku membawa Hp-ku. Masih dengan lagu sama aku mandi buru-buru tetapi tetap bersih. Aku mengambil kunci James dan akhirnya aku panaskan dia, agar dia bisa ngacir saat aku bersamanya.

“aduh! Celana jeans aku kemana neh?!” keluhku dengan panik. Langsung aku cari Hp-ku dan mencari si Malaikat Kehidupanku.

“bunda?! Celana jeansku yang warnanya hitam kemana?” Tanyaku segera pada Bundaku.

“aduh kebiasaan banget sih, tuh ada di tumpukan baju kotor!” kata Bunda di sebrang sana.

“loh kok di tumpukan baju kotor?” Tanyaku bingung.

“ya iyalah udah kotor! Itu kan kamu udah pake selama 2 minggu berturut-turut!” ketus bunda.

“jiah ilahhhh..baru 2 minggu. Ya udah ah..sayang pulsa! Bye bun! Love u bun!”

“JANGAN DI PAKE! Love u love u..aku nggak love u kalo kamu pake itu!”

“ah masa iya kamu nggak love u aku?” godaku.

“iyeee..udah ah aku lagi rapat niih!” kata Bunda lalu tanpa berkata lagi dia mematikan telponku.

Setiap pagi aku lah yang paling belakangan berangkatnya. Bunda pagi-pagi banget udah berangakt ke kantor, sekalian dua adik angkatku yang masih bersekolah. Dua adik angkatku bernama Cinta dan Zaky, Cinta masih duduk di kelas 1 SMP dan Zaky sebenarnya seumuran sama aku tapi dia masih kelas 2 SMA. Selain Zaky pernah nggak naik kelas dan aku juga emang mengikuti program belajar cepat dalam sekolah, mungkin banyak di kenal sebagai akselerasi. Kalo Rangga kakak kandungku sibuk dengan pacarnya. Mungkin kalo aku bilang dirumah dia hanya formalitas ada dirumah. Alias untuk minta uang bulanan sama uang bensin buat dia pacaran. Bisa di bayangkan kalo satu hari ada 24 jam dan hanya ada 7 jam aku liat dia dirumah, sisanya ya.. dirumah pacarnya.

“Ayo James kita brangkat!!!!” seru aku dengan penuh semangat. Menyalakan radio di dalam James dengan volume yang sangat keras membuatku nggak ngantuk lagi. Membuatku berjoget-joget ringan didalam James. Mungkin banyak orang yang melihatnya, aku nggak peduli akan hal itu, yang penting ini gayaku dan yang paling penting ini adalah dunia TYTA CANTIK CALLISTYA. Aku Tyta, aku adalah seorang mahasiswi semester 3 di salah satu kampus ‘ternama’ di Jakarta. Kampus yang ternama karna banyak artis. Ahahahaaha.. tapi kualitas juga menjamin seperti yang aku katakan ‘ternama’. Aku mengambil jurusan Psikologi, awalnya sih yang nyuruh ngambil jurusan itu Bunda tetapi aku juga nggak keberatan.

James adalah nama mobilku mercy c 180 tahun 1994. Males banget akhirnya aku memberikan nama mobil kesayanganku yang dulu yaitu carens one kepada si c180. Tapi aku memang harus belajar mengikhlaskannya kalo nggak si James yang sekarang tersinggung, trus dia nggak mau mengatraku kemana-mana.. MATILAH AKU!.

Sesampainya aku dikampus nggak ada yang bisa aku ceritain karena aku langsung masuk kelas dan aku langsung pulang. Aku hanya berbincang-bincang sebentar dengan teman-teman kampusku. Aku di kampus punya beberapa teman dekat misalnya Fany, Lina, Hanin, Farah, Vina, dan Salwa. Kalo kita jalan bareng-bareng yang setelah itu kita pulang masing-masing kita bisa bawa 3 mobil. Soalnya aku nggak searah sama siapapun, Fany juga sama kayak aku tapi kadang-kadang dia bisa bareng sama Salwa sampai Sudirman. Setelah itu Salwa naik kereta yang ke arah Bintaro, kalo Vina selalu ada barengannya yaitu Lina, Hanin, dan Farah karena rumah mereka berada di Bekasi.

Hari ini aku pulang cepat! Jam 2 siang, aku sudah ada di rumah. Sesampainya aku dirumah aku langsung tidur. Kalo kata teman-teman kampusku adalah ‘boco’ alias bobo core, ahhahaha jayus banget bahasa aku. Sok imut ah!. Biasanya kalo aku tidur jam segini aku bisa bangun jam 6 sore. Hm..mantap kan?.

“Cantik bangun!!!!! Ada Jihan tuh!!!” teriak Rangga tepat di kupingku.

Mataku rasanya mau copot, nyawaku rasanya jatoh dari langit ketujuh langsung menindih badanku dengan sangat keras, dan rasanya tanganku mau nonjok Rangga saat itu juga.

“APAAN SIH LO!?!?!” teriakku nggak kalah kencangnya.

“ahahahahahaaha!” tawa lepas Rangga yang sangat puas melihatku menderita.

“aduuuuuuhhhhhhh…” keluhku sambil ngelus-ngelus kupingku yang rasanya masih terngiang akan suara Rangga yang menjijikan.

“apaan sih Ngga!?” tanyaku.

“ tuh di depan ada Jihan!” kata Rangga sambil senyum licik.

“hah Jihan?” tanyaku bingung dan segera berlari kedepan rumah. Bukanya kenapa aku bingung, Jihan adalah sahabatku waktu duduk di bangku SMA. Kita udah nggak pernah ketemuan lagi hampir 1 tahun ini, setelah lulus SMA. Palingan kita berhubungan dengan Jihan lewat Facebook.

“hai ta!!!” teriak Jihan dengan ceria.

“hai!!!” balasku dengan penuh suka cita dan Jihan langsung memelukku dengan erat. Aku lihat dibelakang Jihan ada cowok yang nggak aku kenal.

“ta, kenalin ini kekasih aku! Namanya Fadyl..” kata Jihan sesaat dia melepaskan pelukannya. Aku langsung berjabat tangan dengan Fadyl.

“Tyta..”

“Fadyl..”

Oh ini kekasih barunya Jihan..LOH AKU BARU BILANG APA?!?KEKASIH?!?! males banget.. ini nih gara-gara dengar Jihan menyebut pacar dengan kekasih. Emang sih kedengarannya lebih romantis dan menyentuh hati. Tetapi buat aku sebutan itu teralu baku dan bukan gaya aku banget. Kalo aku bilang pacar jauh lebih keren.

Aku nggak nyalahin Jihan memliki gaya bicara seperti itu, soalnya aku udah tau banget tentang Jihan. Pikiran dia jauh lebih dewasa daripada aku, selera cowok juga jauh berbeda tentunya. Mungkin kalo didalam film Batman, dimana ada dua tokoh pahlawan tetapi beda karakternya yaitu sang Batman dan Robin. Aku pasti suka dengan Robin, pahlawan yang bergaya santai, asik, simple dan terkadang ceroboh. Beda halnya dengan Jihan, pasti dia suka dengan Batmannya. Karena dia suka dengan cowok yang dewasa dan jauh lebih tua darinya, yang paling penting Batman itu punya sisi ke om-om an, ahhahahahaha…

“ada angin apa nih kamu kesini han?” tanyaku.

“loh..mang nggak boleh?” tanyanya balik.

“ahahhaha..” aku hanya bisa ketawa.

“ini nih biar Fadyl yang ngejelasin..” kata Jihan.

“gini loh ta, gw punya band yang mau manggung di acara Laruku Night tahun ini..trus gw mau minta bantuannya untuk sebarin selembaran ini di kampus..” jelas Fadyl.

“ini? Oh ok aja.. kasih gw aja foto copy-nya byar gw tempel di papan pengumuman kampus.” Kata aku.

“wah makasih banget nih.. besok deh gw sama Jihan balik lagi bawa foto copy-an nya..”

“ok ok ok”

Akhirnya mereka berdua pulang dan aku kembali ke tempat ternyaman yang aku punya yaitu kamarku.

Malam berikutnya Jihan dan Fadyl datang kembali kerumahku dan Fadyl memberikan selembaran yang siap aku sebarkan di daerah kampusku besok hari. Saat itu aku bercanda dengan mereka di depan rumahku. Kita main tebak-tebakan, aku sih yang memulainya,

“eh han, dyl! Yang benar itu ‘Ratu, apa kabar?’ atau ‘apa kabar, Ratu?’ ayo jawab!”

“hm..”mereka pun berpikir.

“kalo menurut gw..’Ratu, apa kabar?’ ta” kata Fadyl.

“saya baik hanoman..”jawab ku singkat. Mereka pun bingung, lalu beberapa saat kemudian kita memecahkan keheningan malam itu dengan tertawa sekeras-kerasnya. Ternyata Fadyl pun nggak mau kalah denganku.

“eh gw punya cerita nih ta.. ada seorang psikolog yang mempunyai beberapa pasien yang homo. Terus ada beberapa dari orang homo mau konsultasi ke psikolog tersebut. Pasien pertama di tes oleh psikolog dengan menujukan beberapa barang. Psikolog itu bilang “ini apa?” sambil menujukan buku. Sang pasien pun berpikir lama banget! Sampe 1 jam! Lalu dia menjawab “itu buku bu”. Sang psikolog pun menilai bahwa pasien ini masih 50 % homo-nya. Lalu pasien ke 2, tes yang sama tetapi barang yang ditujukan berbeda dan pasien ke 2 ini menjawab pertanyaan lebih cepat dari pada pasien yang sebelumnya. Lalu kata psikolog bilang kalo “wah kamu udah 75 %” karena dia hanya 30 menit untuk berpikir. Lalu pasien ke 3. Psikolog menunjukan..hmmm..apa tuh ya kalo mau makan mie pangsit…yang dua tangkai gitu..aduhhh apa sih tuh..”

“SUMPIT?!”tegasku.

“WAH PARAH BGT LO TA!100% HOMO!nggak sampe semenit lo bisa jawab!padahal gw nggak nunjukin apa-apa.parah…”

“apaan?..”Tanyaku bingung.

“kok homo dyl” Tanya Jihan.

“jiah salah cerita gw..ahahahha maksudnya lesbi..”

“ahahhaha mau ngatain gw salah lo dyl!hahahaahahha” aku pun tertawa sangat puas!.

Seperti biasa aku berangkat ke kampus kali ini, setelah keluar kelas aku ada tugas yang harus aku lakukan. Yaitu menempelkan selembaran yang aku dapat dari Fadyl.

“lo nempelin apa ta?” Tanya Hanin.

“ini Nin, temen gw ada yang mau manggung di acara Laruku Night gitu.”

“Laruku Night itu apa ta?”

“acara jepang-jepangan gitu deh, gw juga nggak tau jelasnya gimana..” aku emang nggak ngerti sama acara itu juga. Kalo pun nanti aku datang, aku nggak tau mesti pakai baju apa, terus aku disana ngapain. Tapi kalo aku nggak datang, aku juga nggak enak sama Jihan dan Fadyl. Hm.. datang nggak ya.. kalo aku nggak tau acara ini karena aku belom pernah ikutan, nggak ada salahnya jugakan aku nyoba datang.. toh aku bersama Jihan yang anaknya nggak macam-macam. Lagian tempat acara itu dekat dengan kampusku banget.

“bunda.. ntar aku pulang malem ya..soalnya aku ada undangan dari Jihan untuk nonton Fadyl manggung.” Aku pun meminta izin sama Bunda. Kata orang pamali, kalo pergi nggak pake izin orang tua. Takut sial aku! Ehehhehehe..

“dimana acaranya?”

“di Menara Jamsostek..”

“oh di situ.. tinggal lurus dari kampus kamu dan hati-hati 3 in 1.”

“oh..ok”

Kalo kata Jihan aku harus datang jam 3.30 supaya aku nggak kena bayar HTM-nya. Hm.. pas banget! Jam segitu aku keluar kampus dan belum 3 in 1. BAGOOS!!.

“ta mau kemana?” Tanya Fany yang terheran-heran liat aku cepet banget keluar kelasnya. Mungkin terbiasa melihatku paling lambat keluar dari kelas. Bahkan terkadang aku suka ditinggal soalnya yang lain udah kelaparan tapi aku malahan lambat banget layaknya siput kelaperan. Astaga apa yang aku katakan? Siput aja udah lama banget kalo jalan apalagi kalo dia lagi kelaparan?. Maafkan aku para siput..

“mau ngejar 3 in 1!ke Menara Jamsostek!nonton band nya temen gw! Duluan ya! Salam buat yang lain!” aku pun segera berlari ke arah James yang posisinya sudah siap meluncur dengan gagah.

“lets go James!” semangatku berkata. Aku starter James, aku lepas rem tanganku, masukan gigi alias D, dan langsung ku injak gas. James adalah mobil automatic soalnya aku nggak bisa pake mobil manual, awal aku belajar nyetir sih manual. Tapi mobilku automatic jadinya aku lupa deh gimana caranya aku nyetir mobil manual.

Aduh macet banget jalanan di Jakarta!! Padahal dari kampusku semestinya 7 menit aja udah sampe di tempat. Astaga ini nunggu lampu merahnya yang lama banget! Akhirnya aku sampe juga.. wa sedikit kecewa juga ternyata aku menghabiskan 15 menit untuk menempuh perjalanan yang amat sangat pendek ini. Yeah.. yang penting aku sampai tempat dengan selamat.

Parkir dimana nih, males banget kalo jauh-jauh dari lift. Wah ada parkir tuh, tapi kok di palangin? hm klakson aja deh siapa tau di bukain. Berasa mobil orang penting aku, soalnya tempat parkir ini mirip dengan parkir khusus seperti di mall-mall yang bikin orang-orang males nyari parkir. Tapi beresiko besar yaitu kehilangan mobil kita sendiri, bayarnya berkali-kali lipat daripada parkir biasa.

Tin.. klaksonku berbunyi. Satpam pun yang sedang bertugas langsung membukakan palangannya. Loh kok? Pasti deh gara-gara aku pake mercy. Soalnya aku pernah kayak gini naik carens one, bukannya di bukain malah petugasnya nyamperin kaca mobilku dan bertanya “ada apa mbak?” jiahhh..kata-kata halus untuk mengusir mobilku. Dasar manusia suka memandang seseorang sebelah mata!.

Berhubung satpam ini baik padaku, mungkin dia lagi ngimpi aku disangka orang penting disini. Segera aku parkir si James dengan sempurna, sebelum satpam itu sadar kalo aku bukan siapa-siapa. Ahhahaha..

“titip ya mas..” kataku ramah sambil menyempilkan selembar uang sepuluh ribu rupiah di tangannya.

“oh iya mbak.. mau kmana mbak?” Tanya si satpam dengan ramah juga.

“mau ke acara Laruku Night di 9 cloud cafĂ©. Itu dilantai berapa ya mas?”

“oh dilantai 9 mbak. Naik lift yang ini aja..”

“oh makasih ya mas..” dengan segera aku mengambil Ponselku dari dalam tas. Mencari nomor Jihan dan langsung menelponnya.

“hallo Han? Kamu dimana? Aku udah di dalam lift nih menuju lantai 9..”

“oh iya ta..aku lagi di toilet..”

“hah? Di toilet? Ngapain”

“lagi BAB..”

“ih kamu mah kebiasaan! Udah ah aku tunggu di depan 9 cloud nya aja!”

“ok ta..aduuhh aku sakit perut..”

“huaaa pake curhat lagi nih.. udah ah!”

“ehhehehehehe” tawa Jihan.

Langsung aku matikan telponnya. Hm..banyak orang lalu lalang di depanku.. mana nih si Jihan? Lama banget! Huamm.. tiba-tiba BUGH! Ada seseorang yang memelukku dari belakang. Wew siapa nih.. hmm.. langsung aku menoleh ke belakang dan..

“JIHAN!” teriakku kaget.

“kebisaan deh kamu!” lajutku

“ehehehhehehe..” Jihan hanya bisa tertawa puas melihat wajahku yang aneh saat kaget.

“erghhhh”aku ngedumel bĂȘte.

“udahh ayo kita ke waiting room aja..” kata Jihan sambil menarik tanganku. Wah banyak orang yang duduk di dalam sini. Loh Fadyl malah.. TIDUR? Loh.. oh dia melakukan ini sebagai persiapan kali ya..

“ Tadaima ada brapa han personilnya?” tanyaku.

“ada brapa ya.. liat aja nanti deh..” kata Jihan.

“trus kok aku cuma liat Fadyl? Yang lain mana?”

“oh yang lain..ada yang ngambil keyboard, ngambil kostum..”

“ngambil dimana? Emangnya bakal sampe tepat waktu? Kan macet.. tadi aja macet banget aku ke sini..”

“tenang aja tan.. kan pada naik motor..”

Lalu ada cewek berkerudung yang langsung berteriak.. “JIHAN!!!”

“hey NENE!!!!” teriak Jihan juga. Ada apa sih ini.. astaga satu ruangan melihat ke arak kita!. Lalu aku dikenalan Jihan pada Nene..

“ta ini Nene.. nama aslinya Elva.. Nene ini Tyta”

“hy” “hy juga” Nene alias Elva ini adalah keyboardist Tadaima. Tetapi dia juga punya band selain Tadaima namanya Speedpop. Orangnya baik, ramah, dan gampang bergaul juga. Selain itu aku berkenalan dengan Izan, Rio, Dafa, Danny, dan Denny. Izan adalah keyboardist sekaligus manager di band ini. Aku sama Jihan manggil dia dengan sebutan Abang. Nggak tau juga sih kenapa alasannya di panggil abang, aku sih ikutan aja. Kalo Rio adalah bassist di Tadaima, anaknya juga baik dan ramah. Danny dan Denny sama-sama guitarist yang kembar. Awalnya aku sempat bingung gitu sama mereka, kok mukanya mirip ya? Tadinya mereka nggak mau mengakui kalo mereka kembar. Cuma pengin bikin aku bingung aja sih..hahahahahaha. oh iya aku lupa ceritain Dafa siapa.. Dafa drummer di Tadaima dan anak ini nggak banyak omong. Aku juga nggak ngomong apa-apa sama dia. Kalo sama Danny Denny aku masih bisa bercanda soal muka mirip mereka. Tapi kalo Dafa, sombong banget nih orang.. sepertinya emang karakternya pendiam.

“Dita!!!” lagi-lagi Jihan teriak di sampingku dengan sangat kencang.

“hy han!!!” balas Dita ramah. Dita adalah teman aku dan Jihan saat SMA, tapi beda kelas dan beda jurusan.. aku dan Jihan kelas XII IPS 3 kalo Dita XII IPA berapa ya.. aku lupa dia IPA berapa.

“hy ta!” kata Dita menyapaku.

“hy dit..” senyumku terlihat manis kala itu..ahhahaha aku bohong, mana bisa aku melihat senyumku sendiri. Bagus deh aku ada temannya disini, maksudnya nemenin aku nggak ngerti di acara ini. Loh kan si Dita ngerti beberapa lagu jepang-jepangan. Huaaaa aku berdiri dimana ini..nggak ngerti apa-apa!?!?!?!!.

Jihan dan Nene mau solat maghrib di mushola, setelah itu mereka ganti baju untuk manggung. Aku yang lagi nggak solat begitupun juga Dita. Aku melihat segerombolan anak band yang bergaya aneh, dan aku bilang pada Dita.

“yah dit..nggak ada yang bagus nih di mata cowok-cowoknya..”

“iya nih blom ada yang eye catching gimana gitu..”

“ahahahhaha iya banget tuh dit…” kataku mengiyakan apa yang dikatakan Dita.

Habis Jihan dan Nene ganti baju, terus mereka solat, dan melakukan kebiasaan wanita yaitu dandan. Hm ini nih yang selalu di singgung Bunda. Dia selalu bilang ‘CANTIK! Kapan sih kamu mau dandan yang rapi kalo keluar rumah?’ huammm..males banget ahh..

Setelah semuanya sudah beres kita kembali ke tempat anak-anak Tadaima kumpul. Mereka udah siap untuk di make up sama Jihan dan Nene. Aku juga penasaran, kalo cowok yang di make up apanya ya. Akhirnya giliran kita untuk manggung, aku keluarkan handycam kesayanganku.

“wah kamu bawa ta?” Tanya Jihan dengan wajah penuh kebahagiaan.

“iya han..mang kenapa?” tanyaku bingung.

“mantap!”

Selanjutnya aku menikmati performance Tadaima tetapi tetap dengan rasa bingung yang terus di kepalaku. Aku bingung Fadyl nyanyi apa, aku nggak ngerti tetapi para penonton sangat menikmatinya. Bahkan nggak sedikit yang mengikuti Fadyl bernyanyi, lalu Fadyl sesekali memberikan mic kepada salah satu penonton yang ada disana. Tanpa ragu mereka melanjutkan syair yang telah dinyanyikan Fadyl. Aku membayangkan jika aku yang diberikan mic saat itu oleh Fadyl. Ah! Pasti aku langsung tersenyum aneh dan langsung kabur ke belakang penonton. Malu lah..aku ada di komunitas yang aku sendiri nggak ngerti harus ngapain disini. Tetapi aku sangat menikmati saat-saat ini. Dita meminta izin kepada aku dan Jihan untuk pulang duluan, karena dia sudah di jemput keluarganya. Huft makin sendirian deh aku.. Jihan emang nggak ikut manggung, tapi dia nggak duduk disampingku karena dia sibuk mengambil gambar para personil Tadaima yang sedang beraksi. Halah beraksi emangnya sailormoon!?!?.

Selesai juga akhirnya mereka manggung. Aku lihat disekitarku para penonton berekspresikan sangat puas. Bagos!!! Hehehhe..

Kita kembali ke waiting room, aku lihat di sebelah kanan ada gerombolan cowok juga. Tapi satu orang dari gerombolan itu membuatku kembali untuk melihat ke arah gerombolan itu. Siapa ya cowok itu? Kalo dia anak band, band apa dan kapan tampilnya?.

Para Tadaimen membereskan alat musiknya masing-masing. Tadaimen itu adalah sebutan untuk para personil dan para teman-teman Tadaima. Lalu mereka mau kembali kedepan panggung untuk menonton band yang lain performance. Ini nih yang paling aku suka, siapa tau si ‘dia’ manggung. Wah ternyata benar firasat aku! Si ‘dia’ manggung!. Aku menarik Jihan dan membisikan..

“han bassistnya lucu juga..”

“wah itu temennya Fadyl ta!”

“oh..”

“dyl!!!! Masa si Tyta suka sama bassistnya Soyu Band!” teriak Jihan pada Fadyl. Astaga Jihan! Untuk band si ‘dia’ sudah mulai memainkan musik. Banyaknya alat musik yang dimainkan secara bersamaan membuat suasana saat itu sedikit bising. Aku harap si ‘dia’ nggak denger apa yang di bilang Jihan. Sampai akhirnya..

“ELGAR!!! ADA YANG SUKA SAMA LO!” teriak Fadyl sambil menunjuk mukaku, tujuannya supaya si ‘dia’ eh maksudku si Elgar melihat siapa yang suka sama dia.

HAH?!?!?!?! Rasanya aku baru aja kejatuhan batu yang paling besar di dunia! Mukaku rasanya udah meleleh menetes ke lantai dimana aku berdiri. Rasanya badanku udah menciut seperti Thumbelina tokoh kartun yang memiliki postur tubuh sebesar jempol. Aduuhhhhhhh..

Kali ini dia melihatku dan tersenyum! Lalu aku hanya membalas dengan senyuman melas.. nggak banget deh mukaku! Siall!!!!!!!.

Tadinya sih aku mau dikenalin berjabat tangan dengannya. Tapi aku malu dan segera menolak ajakan Jihan dan Fadyl. Emang aku cewek apaan? Ahahahha selalu kata-kata itu yang keluar kalo jaim mode : on!. Malam ini berakhir dengan sejuta rasa yaitu rasa senang karena bisa kenal sama anak Tadaima yang ramah dan sangat bersahabat walaupun aku belum kenal banget sama mereka. Rasa bingung karena aku berada di tempat yang sama sekali aku nggak tau mesti ngapain, sendirian nggak ngerti tapi semua orang mengerti apa yang dimaksud acara itu dan yang bikin aku aneh.. aku sangat menikmatinya, jadi ingin mempelajari tentang jepang-jepangan. Wahhh harus banyak belajar nih sama JIhan dan yang lainnya. Oh iya.. rasa malu nggak bisa di lewatkan!! Adohhh..

Aku segera menuju ke James dan langsung pulang kerumah.. soalnya sudah larut malam kira-kira sekarang jam 11.20 malam. Untungnya aku pemberani! Halah apa sih aku ini..